Minggu, 06 Juli 2014

Mendapat pelajaran setelah membaca novel "Rembulan Tenggelam Di Wajahmu"



Sudah lama sekali aku tidak posting apa-apa di sini?
Apa kabar? Kata itulah pertama kali ingin ku katakan pada kalian yang menyempatkan singgah untuk melihat blog ini, dan sebagian pasti berkata, ah blog curhatan galau remaja tanggung. Atau manusia putus asa yang sudah tidak tahu lagi harus menumpahkan unek-uneknya di tempat seperti apa, buang-buang account....
Memang ini semacam curhat, aku tidak terbiasa curhat sama orang lain, dan aku juga tidak terbiasa menulis panjang-panjang di buku diary...
Satu minggu yang berat, kenapa berat? Beberapa hari yang lalu, Ibuku pergi ke kantor dinas dan mendapatkan berita bahwa jadi PNS sekarang minimal harus berkuliah di kampus yang terakreditas B... sementara aku belum yakin kalau kampus itu terakreditas B atau bahkan C saja aku tidak yakin... tapi. Lalu aku bertanya “aku harus berbuat apa?” lalu Ibuku menawarkan pindah ke kampus lain, kampus yang lebih besar, kampus yang otomatis terakreditasi B dan pindah dari Kota yang sudah membuat aku bosan...
Tapi tidak semudah itu, aku  mendengar berita itu setelah penutupan pendaftaran mahasiswa baru selesai beberapa minggu lalu. Di tambah lagi, itu mendadak dan tidak mungkin orang tuaku bisa dapat uang tunai dengan segera. Hal hasil pupus harapan yang sudah aku gantung lama, aku menunggu kesempatan itu, aku menunggu selalu...
Aku mengutuk diriku, bagaimana ini? Lalu aku mulai sadar, kenapa aku harus galau setengah mati. Alasan aku semangat untuk pindah kuliah atau aku rela meninggalkan kuliahku yang sekarang memasuki semester tiga untuk mengambil jurusan yang memang aku minati, itu karena orang tua ku bilang mereka akan mengulihiku Jogja. Sejak kelas dua smp aku bermimpi menjadi penulis, aku bermimpi melihat buku-buku ku di pajang di rak-rak toko buku, di rak-rak perpustakaan, di baca oleh orang-orang, dan dibicarakan. Itulah alasan kenapa aku senang sekali ingin pindah, bukan aku berharap menjadi PNS kelak lulus kuliah. Namun setelah semua nya penjelasan dari orang tuaku bahwa mereka tidak bisa langsung memindahkan ku di tahun ajaran baru, karena begitu mendengar berita itu mereka harus melepaskan salah satu investasi mereka, namun tampaknya sia-sia yang berminat beli malah mengurungkan diri.
Hari itu aku berencana, hari itu juga Allah menjawab bahwa belum saatnya kamu pindah, atau bahkan belum saatnya kamu menginjakkan tanah kelahiranmu. Hari tak berpihak pada ku... dan berhari-hari aku diam, lantas aku bertanya, “apa yang harus aku lakukan? Bertahan dan mungkin tak berarti apa-apa?” lalu hari-hari itu aku hanya menghabiskan untuk menonton film di laptop dan baca novel, hanya kegiatan itulah yang ampuh untuk menghilangkan galauku.
Aku baca novel karangannya Om Tere Liye... “Rembulan Tenggelam Diwajahmu” sebelumnya aku pernah membaca karyanya yang berjudul “Daun yang jatuh tidak pernah membenci angin” aku kagum dengan pemikirannya, kapan aku bisa seperti dia? Apakah dengan hanya menetap di pulau ini aku bisa mewujudkan mimpi-mimpi ku. Entahlah
Pada Bab 17 Aku Sepotong Koran Tua, halaman 169
Aku mulai tersadar satu hal, aku mulai menyimak kata demi katanya memaknai kata demi katanya, sebelum aku menjelaskan makna yang ku dapat dari membaca tulisan itu, aku akan salin kata-kata itu tanpa ada yang ku tambah-tambahi.

Minggu, 20 April 2014

curhat-curhat



Seharusnya tulisan ini udah aku post dari kemaren, Cuma... aku sedang berfikir, yap benar kata orang-orang definisi teman dan sahabat tidak boleh sama. Tapi memang mungkin ada yang salah dengan ku, menjalin pertemanan dengan seseorang terlalu dekat dan ketika aku merasa kalau dia tidak menyenangkan, tidak mau menatap masa depan dan hanya berfoya-foya kurasa ini bukan duniaku, aku menjadi orang lain ketika berteman dengannya, yah dengan mudah aku langsung menjauhi pelan-pelan, mungkin itu juga yang membuat dia malas berteman denganku.
Dalam kehidupan inikan emang sering ya ada orang yang mau seleksi teman, emang salahnya dalam seleksi teman apa? ‘kata orang’ kalau melihat seseorang itu bagaimana, coba lihat temannya? Dan memang terkadang benar sih, kita suka keikut-ikut dengan sikap teman kita itu. Kesini-kesininya dia jadi gampang tersinggung gitu dengan ucapan aku, ada yang tahu nggak kenapa?
Ah tentu saja sahabat itu tak sesimple yang kita bayangkan? Kemarin ceritanya aku sih niatnya bercanda mungkin nusuk gitu dihati dia, atau emang orangnya ga bisa bercanda, aku nggak tau dari awal dianya itu emang ada masalah sama aku atau gimana aku juga ga tau?
Kata-kata yang aku sebut kemaren itu Cuma: “aku sama dia beda, aku lebih pintar dari dia, aku lebih baik dari dia, aku lebih cantik dari dia, dan aku lebih kurus dari dia” yah memang agak sedikit kurang ajar membandingkan diri dia, yang sejujurnya kebalikan dia itu lebih segalanya karena dia mungkin hampir sempurna, karena cantik, pintar kurus dan baik hatikan relatif tergantung siapa yang nilai emang salah ya aku sebut diriku cantik, wanita diciptakan cantik semua ga sih? Kan hanya saja porsinya aja yang agak berbeda... tapi kata-kata ini emang udah sering aku lontar kan kepada teman-teman lain, gag lebih dari pada itu. Kayak anak SMA gitu deh, yang mungkin ga bakal terjadi sama kehidupan elo pada... yang paling gue kesel “ga kesel sih heran aja” pake nomention gitu, aduh... emang umurnya masih dibawah gue sih, jadi slow respon aja,,... *kaya anak olshop aje pake slow respon* gue sih woles man...
Jadi intinya gini guys, sob, tante, om, bapak, ibu, adek, abang, kakak, dan semua manusia yang baca blog absurd ini... intinya ketika kalian punya temen yang nggak suka di singgung, diomongin *yah manusia mana yang mau diomongin coba * *ga ada* #abaikan...  jadi gini, mending kalian ga usah sembarangan ngomong dan ceritain orang lain. Karena ga semua orang suka diomongin, dan semua orang pasti suka ngomongin *alah salah ngetik gue* tapi kalau gue diomongin ya ga apa-apa lah ada keuntungannya kok, penasaran cekidot deh...
1.       Kalo kita diomongin berarti kita dapat pahala
2.       Kalo kita diomongin berarti kita diperhatiin sama orang yang ngomongin kita
3.       Kalo kita diomongin udah cuekin aja ngapain juga diperduliin, ga ngerugiin kita.

“Kalau kita diomongin yang jelek-jelek gimana dong?” tanya kawan sebelah yang lagi ngetik tugas.
“Ah, gampang...!”
“Caranya” masih berisik aja nih orang.
“Caranya, ngapain ditanggapi sih kan masih banyak yang percaya sama kita!”
“Terus... kalau jadi banyak yang benci?” tanyanya lagi, nih orang belum pernah dilempar pake laptop apa yak? Banyak tanya amat, nih gue kasih tahu ya, kalau ada yang ngejelek-jelekin kita di sosmed, atau dimanapun atau pakai mulut udah keep calm and slow respon *kebanyakan bergaul sama olshop nih slow respon mulu* intinya ya adem aja, kalau hati kerasa panas sayang banget dah hanya gara-gara dia kamu pada jadi bolong-bolong hatinya...
Hemp, begini kira-kira kalo ada yang ngoomongin kita.,. “Balik ngejek yang jelek-jelek ya” ucap si teman yang ngetiknya ga beres-beres. *lemparin aja nih orang pakai botol minuman kaleng yang ada isinya*
Simplenya sih begini, saling menjelekkan saling perang nomention itu kayaknya ga bakal menyelesaikan permasalahan, yah satu-satunya jalan tanya sama dianya langsung. “Tapi aku takut bilang secara langsung” Wendi cagur datang dengan gaya alaynya itu. Hahaha *garing ya, emang kerupuk sih*
Kalau kamu takut bilang secara langsung, ya diam aja sambil doa “Ya ALLAH, ALLAH kan temennya baim tolong baim dong!” #abaikan. Jadi kemana-mana nih ceritakan.  Ya diam aja tapi jangan berdoa, tu orang cepet dimusnahkan dari  bumi orang kayak gitu kadang-kadang kita butuhin loh.
“Wait-wait, kita butuhin? Dibutuhin ceritanya dari mana?”
Dengerin gue baik-baik ya! Kita perlu komentator, atau orang yang suka ngomongin kita itu biar kita bisa berkaca dan memperbaiki prilaku kita.
Terus kalo dia masih koar-koar ga jelas, yah kita tunjukin prilaku kita yang baik, biar orang yang melihat kita secara langsung itu jadi bisa menilai mana yang baik dan mana yang buruk... kenapa kita harus repot-repot saling ejek sih....
Come on dong kita udah pada gedekan ngapain lagi sih mesti kaya jamannya anak sd... ah pengaruh sosial media kadang-kadang berguna dan kadang-kadang jadi ajang peluapan hati kaya aku sekarang ini sih...
Niat aku untuk share cerita true story *bukan toy story* #abaikan ini karena aku nggak ingin kalian kejadian kaya gini... jadi intinya ngomong seadanya aja, atau lebih teepatnya omongin pelajaran aja deh biar aman dan adem ayem...
Kaya aku anak ekonomi sebaiknya ngomongin pasar saham, harga dolar, harga minyak mentah, harga impor ekspor, harga cabe, sampe ke kredit mana yang bagus sekarang. *bener ga sih?*
Coba tanyakan pada hati masing-masing, *ayo hatinya dibagi juga ya buat ortu, sahabat, jangan buat pacar doang*
Sekian deh, yang jelas dengan kejadian yang menimpa aku beberapa hari lalu membuat aku jadi banyak belajar tentang “Lidah memang tak betulang” “tak selamanya maksud kita dianggap baik”. Intinya disini, dia tersinggung dan dia mungkin juga kesel sama aku sebelumnya.
Kalau dia bunga *nama disamarkan* baca postingan ini aku minta maaf...
Kenapa ga secara langsung, tau sendiri aku orangnya gengsian susah diajak bergaul, susah move on *ga punya mantan mau move on dari apa?* *gueh mau move on dari hidup kaya gini sekarang ini* dan galau terus ini *lebih baik gue galauin cowok dari pada galauin uang* jadi susah mau ngomong langsung...
Kalau emang udah benci, gedek, kesel, hate, atau apapun itulah, yah akunya dimaafin dan kamunya ga usah temenan sama aku lagi juga ga apa-apa, kan udah saling memaafkan jadi ga dosa. Aku percaya hukum setiap ada yang datang pasti ada yang pulang *sejak kapan ada hukum begituan* sejak minggu lalu ... oke fine bye,... INSYAALLAH kalo ALLAH mengizinkan aku akan posting cerpan baru, ga jauh-jauh dari galau...

Jumat, 21 Maret 2014

Bukan curhat bukan pamer sekedar mencoret...



Sebenarnya aku nggak tahu harus nulis apa disini, banyak hal yang terjadi pada hidup aku, tapi lihat lah blog ini bukan termpat curhat, blog ini juga bukan jenis blog seperti Raditya dika punya, blog ini free karena dulu aku dituntut untuk bisa menjadi seorang blogger, anak pertama yang punya Blog dulu di sekolah, dan anak pertama juga yang secara mentah-mentah meninggalkan dunia blog.
Blog ini murni bukan untuk curhat, tapi akhir-akhir ini aku lelah, lelah sekali... aku seperti sedang mencari jati diriku sendiri, sedang berkelana dengan duniaku sendiri, kadang aku sering bertanya dengan umur yang semakin tua, dan waktu yang semakin sedikit? Hal apa yang bisa aku kerjakan untuk menunjang masa depanku di dunia maupun diakhirat.
Maaf aku bukan sedang galau, tapi aku sedang sibuk  berfikir bahwa hidup ini sebenarnya apa? Kenpa kita di kasih pasang dan surut, kita di kasih senang dan sedih, mungkin! Memang jalan hidup begitu, tapi kita nggak bisa seenaknya menerima pernyataannya dengan begitu saja kan, hidup ini harus pake nalar, harus pake hati dan harus tahu kemana arahnya.
Kehidupan bukan hal yang sulit lagi, banyak referensi menuliskan tentang itu, sudah banyak buku yang aku baca. Tapi aku sulit menemukan maknanya. Sehingga menjelang umurku 19 tahun aku masih mencari jati diri, aku iri dengan anak-anak yang seusiaku bahkan di bawah usiaku sudah tahu mereka hendak kemana dan mereka akan menjadi seperti apa kelak 30 sampai 40 tahun mendatang, tapi satu-satunya hal yang aku inginkan hanyalah menjadi seorang penulis. Mempunyai toko buku besar, dan membuat komunitas menulis bagi banyak  kalangan, yang bakal terus aktif menjalani kegiatan sosial di pelosok negeri. Aku sanggup bercita-cita jauh kedepan, tapi aku terlalu takut untuk memulai semuanya.
Melukis jejak pertama dalam sejarah perjuangan masa depanku, aku bosan hidup begini, aku harus berubah, aku nggak boleh seperti ini terus. Aku bisa berkata tapi tak bisa bertindak. Entah apa yang terjadi dengan diriku entah apa yang terjadi sampai aku tak tahu harus seperti apa lagi, munkin inilah saatnya di usia 19 tahun aku harus sudah mulai menapaki jejek impian ku, melukis satu-satu impianku di dunia nyata ini harus terwujud dengan perjuangan penuh cinta yang tak pernah usang dimakan zaman.
Terimakasih untuk membaca semuahal yang terjadi, maknakan sendiri apa yang yang tertulis olehku...

Kamis, 02 Januari 2014

Info Lomba Undangan Menulis Cerita Pendek: “Lihat, Dengar, Rasa”

Ayo ikuti dan raih hadiah ratusan ribu Rupiah…!!!

 

Mukadimah:
Asssalamu’alaikum, Wr.Wb. 
Rekan-rekan penulis yang baik dan damai hatinya. Dalam rangka ungkapan rasa syukur atas karunia Allah SWT yang telah mempercayakan kami sehingga dapat mendirikan “Efarasti Publishing”, maka bersama ini kami menyelenggarakan Undangan Menulis Cerita Pendek: “Lihat, Dengar, Rasa”. Pada kesempatan kali ini, kami tidak menentukan suatu tema yang diangkat atau dengan kata lain cerpen-nya bertemakan bebas. Dengan demikian rekan-rekan bisa bercerita tentang keluarga, kisah cinta, persahabatan, pekerjaan atau apapun. Akan tetapi rekan-rekan diharuskan untuk mengawali cerpen-nya dengan sebaris pertanyaan yang sesuai dengan cerita yang akan disajikan.
Adapun syarat dan ketentuannya dapat di simak di bawah ini.
Syarat dan Ketentuan:
1.      Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2.      Naskah harus asli, orisinal karya sendiri, bukan hasil gotong-royong, bukan kutipan, saduran, plagiat, copy paste, terjemahan bebas atau hasil joki writer.
3.      Naskah bukan karya orang lain atau menjiplak baik sebagian maupun keseluruhan dari naskah yang telah ada dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya, baik di media massa cetak maupun media elektronik yang beredar di dalam negeri, luar negeri bahkan di luar angkasa.
4.      Secara keseluruhan isi naskah (termasuk judul) menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika ingin menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah harus ditulis miring (italic) dan diberi catatan kaki.
5.      Naskah tidak mengandung unsur SARA, pornografi, politik, diskriminasi, intimidasi, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atau hal-hal yang dapat mengakibatkan kerugian negara, instansi, kelompok tertentu atau perorangan.
6.      Naskah diketik rapi dengan ketentuan sebagai berikut;
a.       Kertas A4.
b.      Semua garis tepi (margin) 3 cm (atas, bawah, kiri dan kanan).
c.       Jenis huruf Times New Roman.
d.      Ukuran huruf 12 pt.
e.       Jarak spasi 1,5 pt.
f.        Minimal 5 halaman dan maksimal 7 halaman.
Atau bisa langsung rekan-rekan download format naskahnya di SINI.
7.      Di awal naskah sertakan sebaris pertanyaan sebagai tirai pembuka dari cerpen-nya.
8.      Di akhir naskah sertakan biodata narasi penulis maksimal 25 - 50 kata.
9.      Posting kembali info event ini (boleh tanpa poster) di Facebook atau Blog masing-masing (untuk catatan di Facebook, tag minimal 25 orang).
Syarat dan Ketentuan Lainnya:
1.      Untuk memudahkan komunikasi dan syarat utama dalam mengikuti event ini, setiap peserta harus “like” Fanspage Efarasti Publishing di SINI.
dan follow Blog Efarasti Publishing di SINI.
2.      Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 (satu) naskah/ karya terbaiknya.
3.      Selama event ini berlangsung naskah yang masuk tidak dapat ditarik kembali dan tidak diperkenankan diikutsertakan pada event lainnya.
4.      File naskah yang sudah di-download diganti/ diberi nama sebagai berikut:
LDR#Nama Pena#Judul Cerpen
Contoh: LDR#Hilda Soraya#Cinta Jangan Bersunyi
5.      Kirimkan naskah Anda ke alamat E-mail:
undanganefarasti@yahoo.com
Naskah dikirim dalam bentuk lampiran (attachment), bukan di badan e-mail.
Hadiah untuk Para Kontributor:
1.      Seluruh kontributor mendapatkan elektronik Sertifikat Piagam Penghargaan (e-SPP) dan diskon di setiap pembelian buku event ini.
2.      Juara I berhak mendapatkan paket penerbitan di Efarasti Publishing dengan pilihan Paket Umum senilai Rp. 500.000,- (berlaku selama 6 bulan setelah pengumuman), dan 1 buah buku terbit event ini.
3.      Juara II berhak mendapatkan paket buku senilai Rp. 200.000,- dan 1 buah buku terbit event ini.
4.      Juara III berehak mendapatkan paket buku senilai Rp. 100.000,- dan 1 buah buku terbit event ini.
5.      25 naskah terbaik (termasuk naskah 3 juara dan 3 naskah penulis undangan) akan diterbitkan di Efarasti Publishing.
6.      Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat atau diintervensi oleh siapa pun.
Batas waktu pengiriman naskah (deadline):
Sabtu, 11 Januari 2014
(bertepatan dengan 7th Anniversary Pernikahan Ratu Elia Yuanita, S.Si)
Jam: 23:59 WIB
Catatan:
1.      Royalti yang diperoleh dari penjualan buku disalurkan untuk kemanusiaan.
2.      Kami akan segera memperbaiki info event undangan menulis ini jika ada kekeliruan redaksional atau hal-hal lainnya.
“Kami nantikan karya terbaik rekan-rekan.”
Wasssalamu’alaikum, Wr.Wb.

Sabtu, 23 November 2013

Anak-anak P2-management On the vocation

sebenernya ini postingan nggak penting sih, beneran nggak penting... jadi, beberapa minggu kemaren kami pergi jalan-jalan nih sama anak-anak satu kelas....

tapi dari pada photonya cuma nganggur di laptop guekan mending buat pajangan di blog sini... kemaren sih ke nirwana, Lagoi, Bintan, Indonesia ... dan beberapa moment-moment unik yang bisa di ketawain atau direnungin ini maknanya apa,

sebenernya mau cerita Lagoi itu seperti apa sih, tapi berhubung Lagoi itu luas, dan nggak boleh sembarangan masuk jadi gue hanya jalan-jalan di Pantai Nirwana aja deh...


Pos Pemberhentian pertama registrasi dulu, sama pemeriksaan indentitas... nungguin Pak supir pada ngadap sama satpam mereka malah narsis sendiri ...

Senin, 02 September 2013

#Games *kaya main tebak-tebakkan jodoh*



oke im comeback, setelah lama mati suri nih blog,... akhirnya balik lagi, gue bakal membawakan, ce ile membawakan... gue bakal posting some thing... posting tentang permainan lebih tepatnya sih seperti psikologi cinta, *entahlah tulisan inggrisnya gimana* ,,,

Orang kebanyakan keselkan BBMnya bunyi eh setelah di buka malah #SBC *sory Broadcast* || sama sih sebenernya gue juga gitu || suka kesel sendiri, dan kadang hampir aja BB di banting...

Tapi... setelah dari sekian banyak broadcast nggak bisa ganti dp di akhir agustus kemarin, gue menemukan satu BC yang unyu-unyu ceile unyu-unyuk.... ini sebuah permainan dari seorang teman yang katanya juga nyontek di fb...

oke capture di atas sudah membuktikan bahwa gue emang beneran dapat broadcast 

oke mari kita ikutin berpintah nya ya... are you ready *Ready*

Katanya tulis angka 1-11 secara vertikal. 
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

(y) sip


*gue ikutan main juga lho* 

terus angka 1 dan 2 kita tulis angka kesukaan ya... 

1. 27
2. 03
3
4
5
6
7
8
9
dst

oke lanjut

di angka ke 3 dan 7 tulis nama lawan jenis yang lu pada kenal ya *yang kalian suka juga boleh kok* *ga haram* *whahahaha* 

1
2
3. Ariel Noah 
4
5
6
7. Rizal Armada                  *Berasa kaya tebak-tebakan jodoh ga sih*
dst 

setelah itu; terus tulis angka ke 4,5 dan 6 tulis nama orang terdekat lu !!!

1
2
3
4. Ramon Y tungka
5. Agnes monica
6. Kevin Julio
dst

oke next >> sisa nomornya berarti ada 4 ya... kalo nggak berati lu pada harus balik lagi ke SD... 
lanjut kita tulis lagu-lagu yang kita tahu aja...
1
2
3
4
5
6
7
8., Pulang >> Dewi Lestari
9.  Cinta datang terlambat >> Maudy ayunda
10. Lelah >> Cakra khan
11. Rindu Merana >> Nirwana.

oke, jangan tanya-tanya kenapa lagu yang gue masukin semua termaksud lagu galau semua,.. tahu sama tempe aja semua... ya ya ya 

>> selanjutnya *woles bin Mules* 
pastikan kelanjutannya kaya gini ya, ga mesti harus namanya sama kaya gue, ingat anak muda ga boleh nyontek lho... yang kreatip dong punya temen kan??

1. 27
2. 03
3. Ariel Noah
4. Ramon Y Tungka
5. Agnes Monica
6. Kevin Julio 
7. Rizal Armada
8. Pulang 
9. Cinta datang terlambat
10. Lelah
11. Rindu merana.. 

oke Langkah selanjutnya kita lihat ada hubungan apa dengan permainan ini,,, 
jawabannya ada dibawah sini cikidot *maklum ya gue orang ndeso* mari kita lihat





 













jadi menurut broad cast diatas begini.,... 

1. 27
2. 03
3. Ariel Noah                           ( orang yang kamu cintai)
4. Ramon Y Tungka                 ( Orang yang paling penting dalam hidup kamu)
5. Agnes Monica                     ( orang yang paling ngertiin kamu)
6. Kevin Julio                          ( orang yang menurut kamu hidupmu memerlukan dia)
7. Rizal Armada                      (orang yang kamu sayang tapi bertepuk sebelah tangan) *kasihan*
8. Pulang                                 ( lagu buat orang no 3)
9. Cinta datang terlambat              (lagu buat orang no 7)
10. Lelah                               (lagu yang sesuai dengan hati kamu)
11. Rindu merana..                   (lagu yang melukiskan hidup kamu) 


oke selesai, selamat mencoba dan selamat cengenesan sendiri ya... 

see next artikel... ngaco

Rabu, 05 Juni 2013

Kalimat Adrian

udah lumayan lama nggak posting lagi, kangen banget sama blog ini nyoret-nyoret di blog ini...
dan menumpahkan semua tulisan dalam blog ini

beberapa hari yang lalu gue di smsin sama seseorang nanya-in kalo gua nulis cerpen di tanjungpinang pos, kaget bercampur ga percaya... kalian juga bisa liat disini ( tanjungpinangpos )

gue sekarang posting cerpennya utuh ya, happy reading guys...



Kelas Tujuh dua termaksud kelas yang berisikan anak-anak pintar  hasil tes yang diadakan sekolah, walaupun begitu tak semua anak-anak di kelas itu bersikap manis. Bahkan cendrung ada  yang malas, ada yang doyannya cuma ngobrol, nggak pernah nyatat, sampai ada juga yang senangnya Cuma nyanyi-nyanyi sendiri di belakang.
            Arini dan Adrian salah satunya, mereka berdua sering ngobrol, sering berantem dan bercanda bareng-bareng. Mereka kadang terlihat seperti musuhan, dan kadang juga bertingkah layaknya seoarang kakak-adik.
            “Wek... Gembul!” ucap Adrian sambil mencubit pipi Arini.
            “Siapa yang Gembul? Dasar Jelek!” ucap Arini menepiskan tangan Adrian dari Pipinya.
            “Hahaha, Arini marah kaya nenek Lampir!” ucap Adrian sambil melihat wajah Arini yang berubah merah dengan mulut yang dimanyunkan kedepan, “Eh tapi  bukan nenek lampir deng...”
            “Kaya apa Lordvoldermot maksud kamu?” ucap Arini sambil berkacak pinggang, seketika Adrian tertawa terbahak-bahak.
            “Puas ketawain orang?” tanya Arini lagi.
            “Yang ngomongin kamu mirip lordvoldermot itu siapa?”  tanya Adrian yang menahan tawanya.
            “Huft!” Arini menyerah dengan pernyataan dari Ardrian, “Ian, Kenapa nggak mau ikut ekskul?” tanya Arini kemudian. 
            “Ikut kok, Rohis!” ucap Adrian Polos.
            “Huh, Maksud aku! Sepak bola, Basket, Voli, atau karate!” Seru Arini seketika dengan tampang kesalnya.
            “Oh, Buat apa?” tanya Adrian polos.
            “Buat apa? Kamu tanya!” Arini makin kesal dengan pernyataan dari Adrian, “Kamu jadi kelihatan nggak jago!”
            “Emangnya untuk kelihatan Jago harus ikut Ekskul olahraga?” tanya Adrian langsung dianggukkan oleh Arini, “Untuk menjadi seorang jagoan itu, omongannya yang bisa di pecaya dan prilaku yang di jaga!”
            “Nah lho, kutip dari mana kata-kata?” ucap Arini sambil mencandai temannya sendiri.
            “Di tong sampah depan!” ucap Adrian dengan ketus.
***
            “Nggak Les bang?” tanya Arini pada abang Adrian, saat dia main kerumahnya Adrian.
            “Jam berapa ini?” yang di tanya malah balik bertanya.
            “Jam setengah tiga bang!” jawab Arini dengan cengengesan, “Emang Les malamya bang?” tanya Arini lagi.
            “Yo’i”
            Setelah itu Adrian dan Arini langsung menuju ruang tengah, seperti biasa ritual pertama mereka makan siang , Belajar sebentar, langsung lanjut main ps.  Walaupun Arini cewek tapi dia jago main PS, itu juga berkat bantuan dari Adrian. Permainan sepak bola yang hanya bisa Adrian mainin hanya di PS.
***
DUA  TAHUN KEMUDIAN
            Adrian dan Arini masuk di SMA yang sama, kali ini mereka tidak satu kelas lagi. Adrian masuk di sepuluh C, sementara Arini masuk di kelas sepuluh A. Namun mereka berdua selalu bertemu untuk sekedar menanyakan kabar, berantem, bercanda dan kadang menanyakan pelajaran.
            “Gembul” seru Adrian dari belakang sambil mencubit pipi Arini.
            “Apa sih jelek! Apa kabar kamu?” tanya Arini.
            “Lebih baik dari kamu?” seru Adrian singkat.
            “Kamu kenapa?” tanya Arini ketika Adrian tiba-tiba bengong.
            “Ah nggak apa-apa!” jawab Adrian seadanya.
            “Jujur sama aku?” tukas Arini dengan nada serius.
            “Jadian sama aku yuk mbul?” tawar Adrian nggak kalah seriusnya.
            “APA?” Arini benar-benar terkejut dengan pernyataan Adrian, “Aku ga salah dengerkan?” lalu Arini tertawa sejadi-jadinya.
***
            Sore itu Adrian dan Abangnya duduk berdua di ruangan TV, dia sibuk  dengan PSPnya dan abangnya sibuk dengan buku bacaannya. Sementara TV dibiarkan menyala, kedua orang itu tidak saling menyapa mereka asyik dengan kegiatan masing-masing.
            “Bang Ian pengen pacaran boleh nggak?” tanya Adrian tiba-tiba.
            “Nggak boleh!” tukas Abangnya dengan tegas.
            “Yah  Abang kenapa?”
            “Belajar baik-baik dulu baru boleh pacara!” ucap Abangnya menasehati adik semata wayangnya itu, Adrian hanya bisa menarik nafas sangat dalam atas jawaban yang di terimanya.
***
            “Jadi kamu nanyak gitu sama bang Ferdy?” tanya Arini kepada Adrian ketika Adrian menceritakan kejadian semalam.
            “Iya”
            “Hahaha, kamu juga salah! Kamukan cowok masa mesti nanyak-nanyak dulu boleh apa nggak pacaran!” ucap Arini meledek Adrian.
            “Akukan ngak pernah pacaran Rin!” jawab Adrian dengan ketus.
            “Woi dengerin aku ya! Kita semua itu berawal dari ga pernah menjadi pernah!” ucap Arini, “Dari ga pernah sekolah sampai akhirnya pernah sekolah!”
            “Iya kamu bener!” seru Adrian, tiba-tiba darah segar keluar dari hidung Adrian dengan deras.
            “Ian idung kamu kenapa?” tanya Arini dengan nada panik,  cepat-cepat Arini langsung membeli tisu.
            “Ga apa-apa  rin! Ini Cuma Mimisan biasa tau sendiri udara sekarang panasnya kaya neraka bocor!” ucap Adrian sambil mengelap darah yang keluar dari hidungnya.
            “Yakin?”
            “Ga percayaan amat sih! Aku ini lebih sehat dari pada kamu!” ucap Adrian dengan tenang.
            “Ye, orang Khawatir sama dia masa jawabannya begitu?” ucap Arini langsung memanyunkan mulutnya.
            “Gembullll!” ucap Adrian sambil mencubit pipi arini.
            “Jelek, sakit!”
            “Rin”
            “Hem”
            “Gimana kalau  kamu aja jadi pacar aku yang pertama sekaligus yang terakhir!” seru Adrian yang tiba-tiba serius.
            “Hah, Maksud terakhir sampe aku tua and menikah sama kamu gitu! Ogah” tukas Arini.
            “Ya ga sampe nikah juga! Mana tahu besok aku udah nggak ada, ya sampe besok cintannya!” Ucap Adrian dengan tenang.
            “Apaan sih ngomong kaya gitu!” ucap Arini.
            “Mbul, temen sekaligus musuh kamukan Cuma aku, nanti kalo aku nggak ada kamu sama siapa?” tanya Adrian masing mengelap-ngelap bekas darah di hidungnya.
            “Ian aku ga mau ya kamu ngomong kaya gitu!” Ucap Arini langsung memeluk Adrian dengan erat. 
***
            “Rin” ucap Bang Ferdy dari sebrang telfon.
            “Iya bang kenapa?” tanya Arini
            “Kamu kerumah sakit sekarang ya!”
            “Siapa yang sakit bang?” tanya Arini mulai panik, pagi minggu biasanya dia selalu di kejutkan oleh kedatangan Adrian kerumahnya. Namun pagi ini dia malah di kagetkan dengan telfon dari bang Ferdy menyuruhnya datang kerumah sakit.
            “Kamu kesini aja dulu, nanti abang cerita!” suara berat bercampur sedih bang Ferdy membuat Arini semakin cemas.
RSUD Pukul: 09:30
            Sekitar tiga puluh menit perjalanan dari rumah Arini menuju rumah sakit, setelah memparkirkan motornya di halaman rumah sakit. Arini langsung menuju dimana Bang Ferdy berada. Hati Arini cemas bukan main, di tambah lagi fikirannya kembali pada percakapannya dengan Adrian semalam.
            “Bang siapa yang sakit?” taya Arini panik, sambil mengguncang-guncang badan Bang Ferdy.
            “Ian rin! Selama ini dia leukemia tapi dia ngggak mau cerita sama orang satu rumah!” seru Bang Ferdy memeluk Arini yang mulai tidak sanggup  berdiri lagi.
            “Kaluarga saudara Adrian?” seru dokter dengan nada datar.
            “Kami orang tuanya dok!”
            “Saudara Adrian masih dalam keadaan koma!” tukas dokter, “Yang bisa kita lakukan hanya terus berdoa agar kondisinya membaik!”
***
Tiga Jam Kemudian
            “Keluarga Adrian, pasien sudah siuman dan sekarang sudah boleh di jenguk!” ucap seorang suster dengan ramah.
            Papa, Mama, Abang Adrian dan juga Arini datang menghampiri Adrian yang masih terbaring dengan lemah. Adrian melemparkan senyumannya kepada orang-orang yang dia cintai.
            “Ian jelek, kamu jahat, kenapa nggak bilang kalo kamu...”
            “Sakit, aku ga mau punya teman yang Cuma bisa kasihanin aku aja!” ucap Adrian tenang.
            “Jelek aku mau jadi pacar kamu selamanya, asal kamu janji kamu sembuh!” ucap Arini sebisa mungkin nggak mengeluarkan airmatanya, Arini memeluk erat tangan Adrian.
            “Hehehe, nggak bisa mbul! Aku pengen pulang aja mbul! Aku tahu disini ada orangg-orang yang mencintai aku tapi aku harus pulang” ucap Adrian, Arini rasanya ingin menjerit, dan terjatuh karena lututnya mulai gemetaran.
            “Papa, Mama maafin Ian ya! Ian selama ini nggak pernah nurut kata Papa sama Mama!” ucap Adrian dengan lirih tangan kanannya di genggam erat oleh Mama tercintanya.
            “Papa udah maafin kamu kok sayang!” ucap  Papanya mencoba tegar didepan anaknya. 
            “Bang, jagain gembul aku ya! Sama Papa, mama juga!” ucap Adrian yang langsung dianggukan oleh Bang Ferdy, “Mbul makasih udah ngisi hari-hari aku disekolah, dirumah, di taman, dimana aja! Makasih juga udah jadi cinta pertama aku sekaligus cinta terakhirku!” ucap Adrian perlahan-lahan, “I LOVE YOU!” kalimat terakhir Adrian berikan Untuk Arini, seketika tangis Arini makin menjadi.
            “IAN jangan tinggalin Aku!” teriak Arini langsung memeluk Adrian, Bang Ferdy yang sejak tadi berada di belakan Arini langsung merangkul Arini dan mengelus-elus kepalanya.